Kamis, 14 November 2013


Mahasiswa POLTEKKES SEMARANG Prodi Blora Tewas Kecelakaan di Sulang

Tgl: 12/11/2013 23:44 Reporter: Mifta

KBRN, Rembang: Ingin menggunakan hak suara dalam Pilkades, seorang gadis justru tewas terlindas truk, di Jl. Rembang- Blora wilayah desa Landoh Kecamatan Sulang, Selasa (12/11/2013) siang.
Korban tewas bernama Anggraheni Pertiwi (20), salah satu mahasiswi Akper Poltekes Kemenkes Semarang Prodi keperawatan Blora yang merupakan warga desa Kabongan Kidul, Kecamatan kota Rembang. Seperti diketahui kecamatan Rembang masuk zona Rembang Barat yang menggelar Pilkades di tanggal 12 November.
Menurut keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, korban mengendarai sepeda motor merk Yamaha Vega bernomor polisi K 3751 BM dari arah selatan memboncengkan temannya Firda Natalia warga desa Kerep Kecamatan Sulang.
Anggraheni melaju dengan kecepatan tinggi, seperti hendak menyalip sebuah truk pengangkut tanah uruk yang juga berkecepatan tinggi. Namun sesampainya di lokasi kejadian,  truk yang hendak disalipnya mengerem karena menghindari jalan rusak.
Akibatnya Anggraheni langsung menabrak bak belakang truk, yang mengakibatkan motor oleng ke kanan dan langsung dilindas truk pengangkut pasir berplat nomor K1369 JD dari arah yang berlawanan.
Truk yang tidak sengaja melindas korban diketahui bernama Khemayano (28), warga desa Warugunung Kecamatan Pancur. Truk menabrak sepeda motor dan melindas tubuh korban karena memang jaraknya sudah dekat. Anggraheni Pertiwi menghembuskan nafas terakhir, lantaran menderita luka cukup parah di bagian kepala.

Kepala Unit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, Iptu Muhammad Ismail saat dikonfirmasi menjelaskan korban tewas dilokasi dan selanjutnya dibawa ke kamar mayat rumah sakit dr. R.Sutrasno Rembang. Berdasarkan olah TKP, sopir truk yang menabrak korban dinyatakan tidak bersalah, karena berjalan pada jalurnya.
"Dari olah TKP dan keterangan beberapa saksi, sopir truk,Khemayano tidak bersalah, sehingga dinyatakan tidak bersalah," ujarnya
Sedangkan menurut keterangan dari Firda, Anggraheni sebelumnya ditelpon ibunya yang memintanya untuk segera pulang dan mencoblos dalam Pilkades di desa Kabongan Kidul. Namun Tuhan berkehendak lain, karena mahasiswi yang rumahnya dekat dengan rumah sakit. dr.R.Soetrasno itu terlebih dahulu menghembuskan nafas terakhir.

 Sumber : http://rri.co.id/index.php/berita

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar